Sabtu, 06 Maret 2010

Kenali penyakit Asma sejak dini

Asma Pada Anak

By bayikita on October 31st, 2008

Asma merupakan penyakit saluran napas kronik (menahun) yang paling sering ditemukan, terutama di negara maju. Penyakit ini umumnya dimulai sejak masa anak-anak. Dampak negatifnya seperti menyebabkan anak sering tidak masuk sekolah, membatasi kegiatan olahraga, dan aktivitas seluruh keluarga.
Pedoman Nasional Asma Anak (Indonesia) mendefinisikan asma sebagai kumpulan tanda dan gejala wheezing/mengi dan/atau batuk dengan karakteristik sebagai berikut:

1. timbul secara episodik dan/atau kronik,
2. cenderung pada malam/dini hari (nokturnal),
3. musiman,
4. adanya faktor pencetus di antaranya aktivitas fisik, dan
5. bersifat reversibel (bisa sembuh seperti sedia kala) baik secara spontan maupun dengan pengobatan, serta
6. adanya riwayat asma atau atopi (kecenderungan mengidap alergi) lain pada pasien/keluarganya,
7. sedangkan sebab-sebab lain sudah disingkirkan.

MEKANISME TERJADINYA ASMA

Konsep terkini mekanisme terjadinya asma, yaitu asma merupakan suatu proses inflamasi (peradangan) kronik/menahun yang khas, melibatkan dinding saluran respiratorik/napas, menyebabkan terbatasnya aliran udara, dan peningkatan reaktivitas (hiperreaktif/hipersensitif) saluran napas. Hiperreaktivitas ini merupakan awal terjadinya penyempitan saluran napas, sebagai respon terhadap berbagai macam rangsang.

Gambaran khas adanya inflamasi saluran napas adalah aktivasi sel-sel dalam darah dan sel berupa eosinofil, sel mast, makrofag, dan sel limfosit T pada mukosa (selaput lendir) dan lumen (muara) saluran napas. Perubahan ini dapat terjadi, meskipun secara klinis asmanya tidak bergejala. Sejalan dengan proses peradangan, perlukaan epitel (lapisan terluar) bronkus (batang paru-paru) merangsang proses perbaikan saluran napas yang menghasilkan perubahan struktural dan fungsional, dikenal dengan istilah remodelling.
DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI
Diagnosis

Mengi/wheezing berulang dan/atau batuk kronik berulang merupakan titik awal untuk menegakkan diagnosis. Termasuk yang perlu dipertimbangkan kemungkinan asma adalah anak-anak yang hanya menunjukkan batuk sebagai satu-satunya tanda, dan pada saat diperiksa tanda wheezing, sesak dan lain-lain sedang tidak timbul.

Asma sulit didiagnosis pada anak di bawah 3 tahun. Untuk anak yang sudah besar (>6 tahun) pemeriksaan faal/fungsi paru sebaiknya dilakukan. Uji fungsi paru yang sederhana dengan peak flow meter, atau yang lebih lengkap dengan spirometer. Lainnya bisa melalui uji provokasi bronkus dengan histamin, metakolin, latihan (exercise), udara kering dan dingin, atau dengan NaCl hipertonis.

Pemeriksaan ini berguna untuk mendukung diagnosis asma anak melalui 3 cara, yaitu didapatkannya:

* Variabilitas pada PFR (peak flow rate) atau FEV1 (forced expiratory volume in 1 second) ?15%

Variabilitas harian adalah perbedaan nilai (peningkatan/penurunan) hasil PFR dalam satu hari. Penilaian yang baik dapat dilakukan dengan variabilitas mingguan yang pemeriksaannya berlangsung ? 2 minggu.

* Reversibilitas pada PFR atau FEV1 ?15%

Reversibilitas adalah perbedaan nilai (peningkatan) PFR atau FEV1 setelah pemberian inhalasi bronkodilator.

* Penurunan ?20% pada FEV1 (PD20 atau PC20) setelah provokasi bronkus dengan metakolin atau histamin.

Penggunaan peak flow meter merupakan hal penting dan perlu diupayakan, karena selain mendukung diagnosis, juga mengetahui keberhasilan tata laksana asma. Jika tidak tersedia, dapat menggunakan Lembar Catatan Harian sebagai alternatif.

Pada anak dengan tanda dan gejala asma yang jelas, serta respon terhadap pemberian obat asma baik sekali, maka tidak perlu pemeriksaan diagnostik lebih lanjut.
Klasifikasi Derajat Penyakit Asma Anak

Dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tata Laksana Asma Jangka Panjang

Tujuan tata laksana asma anak secara umum adalah untuk menjamin tercapainya potensi tumbuh kembang anak secara optimal. Secara lebih rinci, tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Anak dapat menjalani aktivitas normalnya, termasuk bermain dan berolahraga.
2. Sesedikit mungkin angka absensi sekolah.
3. Gejala tidak timbul siang ataupun malam hari.
4. Uji fungsi paru senormal mungkin, tidak ada variasi diurnal (dalam 24 jam) yang mencolok.
5. Kebutuhan obat seminimal mungkin dan tidak ada serangan.
6. Efek samping obat dapat dicegah agar tidak atau sesedikit mungkin timbul, terutama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Apabila tujuan ini belum tercapai, maka perlu reevaluasi tata laksananya.
Tata Laksana Medikamentosa (dengan Obat-obatan)

Obat asma dapat dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu obat pereda (reliever) dan obat pengendali (controller).

Reliever, sering disebut obat serangan, digunakan untuk meredakan serangan atau gejala asma jika sedang timbul. Bila serangan sudah teratasi dan sudah tidak ada gejala lagi, maka obat ini tidak digunakan lagi.

Controller, sering disebut obat pencegah, digunakan untuk mengatasi masalah dasar asma, yaitu inflamasi respiratorik kronik (peradangan saluran napas menahun). Dengan demikian pemakaian obat ini terus-menerus dalam jangka waktu relatif lama, tergantung derajat penyakit asma, dan responnya terhadap pengobatan/penanggulangan. Controller diberikan pada Asma Episodik Sering dan Asma Persisten.
Asma Episodik Jarang

Asma episodik jarang cukup diobati dengan reliever berupa bronkodilator (melebarkan bronkus/batang paru-baru) beta agonis hirupan (inhaler/spray) kerja pendek (short acting ?2-agonist, SABA) atau golongan xantin kerja cepat, bila terjadi gejala/serangan.

Kendala penggunaan spray ini adalah harganya yang mahal dan tidak tersedia di semua tempat. Selain itu pemakaian inhaler (Metered Dose Inhaler/MDI atau Dry Powder Inhaler/DPI) ini memerlukan teknik penggunaan yang benar (untuk anak besar), dan memerlukan alat bantu (untuk anak kecil/bayi). Bila obat hirupan tidak ada, maka beta agonis diberikan per oral (obat minum).

Penggunaan xantin kerja cepat (teofilin) sebagai bronkodilator makin kurang perannya dalam tata laksana asma, karena batas keamanannya (margin of safety) sempit. Namun mengingat di Indonesia obat beta agonis oral tidak selalu ada, maka dapat menggunakan teofilin dengan memperhatikan kemungkinan timbulnya efek samping. Selanjutnya dapat dilihat di lampiran 3.
Asma Episodik Sering

Jika penggunaan beta agonis hirupan sudah lebih dari 3x per minggu (tanpa menghitung penggunaan sebelum aktivitas fisik), atau serangan sedang/berat terjadi lebih dari sekali dalam sebulan, maka penggunaan anti inflamasi sebagai pengendali (controller) diperlukan, yakni steroid hirupan dosis rendah. Obat steroid yang sering digunakan pada anak adalah budesonid, sehingga digunakan sebagai standar.

Dosis rendah steroid hirupan adalah setara dengan 100-200 mg/hari budesonid (50-100 mg/hari flutikason) untuk anak berusia kurang dari 12 tahun, dan 200-400 mg/hari budesonid untuk anak berusia di atas 12 tahun. Pada penggunaan dosis 100-200 mg/hari belum dilaporkan adanya efek samping jangka panjang.

Sesuai dengan mekanisme dasar asma yaitu inflamasi/peradangan kronik, controller berupa anti inflamasi membutuhkan waktu untuk menimbulkan efek terapi. Penilaian dilakukan setelah 6-8 minggu, yaitu waktu yang diperlukan untuk mengendalikan inflamasinya. Apabila masih tidak respons (masih terdapat gejala asma atau gangguan tidur atau aktivitas sehari-hari), maka dilanjutkan dengan tahap kedua, yaitu menaikkan dosis steroid hirupan sampai dengan 400 mg/hari, yang termasuk dalam tata laksana asma persisten. Selanjutnya dapat dilihat dalam lampiran 3.

Prinsip pengobatan adalah: jika tata laksana suatu derajat penyakit asma sudah sesuai dengan panduan, namun respon tetap tidak baik dalam 6-8 minggu, maka derajat tata laksana berpindah ke yang lebih berat (step-up). Sebaliknya jika asmanya terkendali dalam 6-8 minggu, maka derajatnya beralih ke yang lebih ringan (step-down). Bila memungkinkan, steroid hirupan dihentikan penggunaannya.

Catatan: sebelum melakukan step-up, perlu dievaluasi (1) pelaksanaan penghindaran pencetus, (2) cara penggunaan obat, dan (3) penyakit penyerta yang mempersulit pengendalian asma (seperti rinitis dan sinusitis).
Asma Persisten

Cara pemberian steroid hirupan apakah dimulai dari dosis tinggi ke rendah selama gejala masih terkendali, atau sebaliknya dimulai dari dosis rendah ke tinggi hingga gejala dapat dikendalikan, tergantung pada kasusnya. Dalam keadaan tertentu, khususnya pada anak dengan penyakit berat, dianjurkan untuk menggunakan dosis tinggi dahulu, disertai steroid oral jangka pendek (3-5 hari). Selanjutnya dosis steroid hirupan diturunkan sampai dosis terkecil yang masih optimal.

Setelah pemberian steroid hirupan dosis rendah tidak mempunyai respons yang baik, diperlukan terapi alternatif pengganti, yaitu meningkatkan steroid menjadi dosis medium atau tetap steroid hirupan dosis rendah ditambah dengan LABA (long acting beta-2 agonist) atau ditambahkan teophylline slow release (TSR) atau ditambahkan anti-leukotriene receptor (ALTR). Dosis medium adalah setara dengan 200-400 µg/hari budosenid (100-200 µg/hari flutikason) untuk anak berusia kurang dari 12 tahun, dan 400-600 µg/hari budosenid (200-300 µg/hari flutikason) untuk anak berusia di atas 12 tahun.

Apabila dengan pengobatan lapis kedua selama 6-8 minggu tetap terdapat gejala asma, maka dapat diberikan alternatif lapis ketiga, yaitu dapat meningkatkan dosis kortikosteroid sampai dengan dosis tinggi, atau tetap dosis medium ditambahkan dengan LABA, atau TSR, atau ALTR. Yang dimaksud dosis tinggi adalah setara dengan > 400 µg/hari budesonid (> 200 µg/hari flutikason), untuk anak berusia kurang dari 12 tahun, dan > 600 µg/hari budesonid (> 300 µg/hari flutikason) untuk anak berusia di atas 12 tahun.

Penambahan LABA pada steroid hirupan dibuktikan dapat memperbaiki FEV1, menurunkan gejala asma, dan memperbaiki kualitas hidup. Apabila dosis steroid hirupan sudah mencapai > 800 mg/hari namun tidak mencapai respon, maka baru menggunakan steroid oral (sistemik). Jadi penggunaan kortikosteroid oral sebagai controller (pengendali) adalah jalan terakhir. Langkah ini diambil hanya bila bahaya dari asmanya lebih besar daripada bahaya efek samping obat. Sebagai dosis awal, steroid oral dapat diberikan 1-2 mg/kgBB/hari. Dosis kemudian diturunkan sampai dosis terkecil yang diberikan selang hari pada pagi hari. Efek samping steroid sistemik dapat dilihat dalam lampiran 4.

Pemberian antileukotrien (zafirlukas) dikontraindikasikan pada kelainan hati. Pemberian obat anti histamin generasi baru non sedatif (misalnya setirizin dan ketotifen), dipertimbangkan pada anak dengan asma yang disertai rinitis.
Cara Pemberian Obat

Cara pemberian obat asma harus disesuaikan dengan umur anak, karena perbedaan kemampuan menggunakan alat inhalasi. Perlu dilakukan pelatihan yang benar dan berulang kali.
Pemakaian alat perenggang (spacer) mengurangi deposisi (penumpukan) obat dalam mulut (orofaring), sehingga mengurangi jumlah obat yang tertelan, dan mengurangi efek sistemik. Deposisi (penyimpanan) dalam paru pun lebih baik, sehingga didapatkan efek terapetik (pengobatan) yang baik. Obat hirupan dalam bentuk bubuk kering (DPI = Dry Powder Inhaler) seperti Spinhaler, Diskhaler, Rotahaler, Turbuhaler, Easyhaler, Twisthaler memerlukan inspirasi (upaya menarik/menghirup napas) yang kuat. Umumnya bentuk ini dianjurkan untuk anak usia sekolah.
Pencegahan dan Intervensi Dini

Pencegahan dan tindakan dini harus menjadi tujuan utama dalam menangani anak asma. Pengendalian lingkungan, pemberian ASI ekslusif minimal 6 bulan, penghindaran makanan berpotensi alergenik (mampu mencetuskan alergi), pengurangan pajanan terhadap tungau debu rumah dan rontokan bulu binatang, terbukti mengurangi manifestasi alergi makanan, dan khususnya dermatitis atopik pada bayi, juga asma.

Penggunaan antihistamin non sedatif (tidak menyebabkan kantuk) seperti ketotifen dan setirizin jangka panjang dilaporkan dapat mencegah terjadinya asma pada anak dengan dermatitis atopik. Namun obat-obat ini tidak bermanfaat sebagai obat pengendali asma (controller),
Faktor Alergi dan Lingkungan (Menghindari Pencetus)

Saat ini telah banyak bukti bahwa alergi merupakan salah satu faktor penting berkembangnya asma. Paling tidak 75-90% anak asma balita terbukti mengidap alergi, baik di negara berkembang maupun negara maju. Atopi (kecenderungan mempunyai satu atau beberapa jenis dari kelompok besar alergi) merupakan faktor risiko yang nyata untuk menetapnya hiperreaktivitas bronkus dan gejala asma. Terdapat hubungan antara pajanan alergen (pencetus alergi) dengan sensitisasi. Pajanan yang tinggi berhubungan dengan peningkatan gejala asma pada anak.

Pengendalian lingkungan harus dilakukan untuk setiap anak asma. Penghindaran terhadap asap rokok merupakan rekomendasi penting. Keluarga dengan anak asma dianjurkan tidak memelihara binatang berbulu, seperti kucing, anjing, burung. Perbaikan ventilasi ruangan, dan penghindaran kelembaban kamar perlu untuk anak yang sensitif terhadap debu rumah dan tungaunya.

Perlu ditekankan bahwa anak asma seringkali menderita rinitis alergi dan/atau sinusitis yang membuat asmanya sukar dikendalikan. Deteksi dan diagnosis kedua kelainan itu yang diikuti dengan terapi adekuat akan memperbaiki gejala asmanya.

Beberapa penelitian menemukan bahwa banyak bayi dengan wheezing tidak berlanjut menjadi asma pada masa anak dan remajanya. Adanya asma pada orangtua, dan dermatitis (penyakit kulit eksim) atopik pada anak dengan mengi merupakan salah satu indikator terjadinya asma di kemudian hari. Apabila terdapat kedua hal tersebut, maka kemungkinan menjadi asma lebih besar.
Tata Laksana Serangan Asma

GINA membagi tata laksana serangan asma menjadi dua, tata laksana di rumah dan di rumah sakit. Tata laksana di rumah dilakukan oleh anak asma (atau orangtuanya) sendiri di rumah. Hal ini dapat dilakukan oleh mereka yang sebelumnya telah menjalani terapi dengan teratur, dan mempunyai pendidikan yang cukup. Terapi awal berupa inhalasi beta agonis kerja pendek hingga tiga kali dalam satu jam. Kemudian anak atau keluarganya diminta melakukan penilaian respons untuk penentuan derajat serangan, untuk ditindaklanjuti sesuai derajatnya. Namun untuk kondisi di negara kita, pemberian terapi awal di rumah seperti di atas cukup riskan, dan kemampuan melakukan penilaian juga masih dipertanyakan. Dengan alasan demikian, maka apabila setelah dilakukan inhalasi satu kali tidak mempunyai respons yang baik, maka dianjurkan mencari pertolongan dokter.
Obat Lain untuk Serangan Asma

* Magnesium Sulfat

Pada penelitian multisenter, pemberian magnesium sulfat intravena (infus) di rumah sakit mempunyai efektivitas sama dengan pemberian beta agonis.

* Mukolitik (pengencer dahak)

Pemberian mukolitik (misalnya Bisolvon sirup) pada serangan asma dapat saja diberikan, tetapi harus berhati-hati pada anak dengan refleks batuk yang tidak optimal. Pemberian mukolitik secara inhalasi (hirupan) tidak mempunyai efek yang signifikan, tetapi harus berhati-hati pada serangan asma berat.

* Antibiotika

Pemberian antibiotika pada asma tidak dianjurkan, karena sebagian besar pencetusnya bukan infeksi bakteri, melainkan infeksi virus. Pada keadaan tertentu, antibiotika dapat diberikan, yaitu pada infeksi saluran napas yang dicurigai karena bakteri, atau dugaan sinusitis yang menyertai asma.

* Obat sedasi (mempunyai efek membuat kantuk)

Pemberian obat sedasi pada serangan asma sangat tidak dianjurkan, karena menekan pernapasan.

* Anti histamin (anti alergi)

Anti histamin jangan diberikan pada serangan asma, karena tidak mempunyai efek yang bermakna, bahkan dapat memperburuk keadaan.

TERAPI INHALASI

Pengobatan asma bertujuan untuk menghentikan serangan asma secepat mungkin, serta mencegah serangan berikutnya, ataupun bila timbul serangan kembali, serangannya tidak berat. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diberi obat bronkodilator pada saat serangan, dan obat anti inflamasi sebagai obat pengendali untuk menurunkan inflamasi yang timbul.

Pemberian obat pada asma dapat melalui berbagai macam cara, yaitu parenteral (melalui infus), per oral (tablet diminum), atau per inhalasi. Pemberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui hirupan. Pada asma, penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering terjadi pada pemberian parenteral atau per oral, karena dosis yang sangat kecil dibandingkan jenis lainnya.

Untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal , obat yang diberikan per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam saluran napas. Obat yang digunakan biasanya dalam bentuk aerosol, yaitu suspensi partikel dalam gas.
Jenis Terapi Inhalasi

Pemberian aerosol yang idel adalah dengan alat yang sederhana, mudah dibawa, tidak mahal, secara selektif mencapai saluran napas bawah, hanya sedikit yang tertinggal di saluran napas atas, serta dapat digunakan oleh anak, orang cacat, dan orang tua. Namun keadaan ideal tersebut tidak dapat sepenuhnya tercapai.

Berikut beberapa alat terapi inhalasi:

* Metered Dose Inhaler (MDI)

1.
1. MDI tanpa Spacer
2. MDI dengan Spacer

Spacer (alat penyambung) akan menambah jarak antara alat dengan mulut, sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi berkurang. Hal ini mengurangi pengendapan di orofaring (saluran napas atas). Spacer ini berupa tabung (dapat bervolume 80 ml) dengan panjang sekitar 10-20 cm, atau bentuk lain berupa kerucut dengan volume 700-1000 ml. Penggunaan spacer ini sangat menguntungkan pada anak.

* Dry Powder Inhaler (DPI)

Penggunaan obat dry powder (serbuk kering) pada DPI memerlukan hirupan yang cukup kuat. Pada anak yang kecil, hal ini sulit dilakukan. Pada anak yang lebih besar, penggunaan obat serbuk ini dapat lebih mudah, karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan MDI. Deposisi (penyimpanan) obat pada paru lebih tinggi dibandingkan MDI dan lebih konstan. Sehingga dianjurkan diberikan pada anak di atas 5 tahun.

* Nebulizer

Alat nebulizer dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus-menerus, dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan, atau gelombang ultrasonik. Aerosol yang terbentuk dihirup penderita melalui mouth piece atau sungkup.
Bronkodilator yang diberikan dengan nebulizer memberikan efek bronkodilatasi yang bermakna tanpa menimbulkan efek samping. Hasil pengobatan dengan nebulizer lebih banyak bergantung pada jenis nebulizer yang digunakan. Ada nebulizer yang menghasilkan partikel aerosol terus-menerus, ada juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya timbul pada saat penderita melakukan inhalasi, sehingga obat tdak banyak terbuang.

Sumber

Pedoman Nasional Asma Anak, UKK Pulmonologi PP Ikatan Dokter Anak Indonesia 2004
Referensi mengenai Asma pada anak lainnya bisa Anda dapatkan di:
www.aaaai.org/members/resources/initiatives/pediatricasthmaguidelines/default.htm

dr. Arifianto

diambil dari (http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=12)

Categories: Kesehatan Bayi / Anak
Tags: Asma pada anak

Jumat, 19 Februari 2010

Kita Bisa Mempercayai Alkitab

Beberapa "Pemberontak" terkenal, yang menenggelamkan kapal Inggris "Bounty", akhirnya terdampar dan tinggal dengan wanita pribumi di pulau terpencil pitcairn, Pasifik Selatan. Kelompok ini terdiri dari sembilan pelaut Inggris, enam pria Tahiti, sepuluh wanita Tahiti dan seorang gadis berusia 15 tahun. Seorang dari pelaut itu menemukan bagaimana menyuling alkohol dan segera seluruh koloni pulau itu rusak karena mabuk-mabukan. Perkelahian di antara pria dan wanita disitu berkembang menjadi saling melakukan kekerasan. Setelah beberapa waktu kemudian hanya satu dari orang yang mula-mula mencapai pulau itu hidup. Tetapi orang ini Alexander Smith, menemukan sebuah Alkitab dari peti yang di ambil dari kapal. ia mulai membacanya dan mengajarkan orang lain apa yang dikatakan Alkitab itu. Sementara ia melakukan ini hidupnya sendiri berubah, dan akhirnya mengubah kehidupan semua yang berada di pulau itu.

Orang-orang pribumi sangat terisolasi dari dunia luar sampai datangnya kapal "Topaz" dari Amerika Serikat pada tahun 1808, para awak kapal menemukan dipulau itu suatu masyarakat yang mengagumkan, makmur tanpa minuman keras, tanpa penjara, tanpa kejahatan. Alkitab telah mengubah pulau itu dari neraka dunia menjadi satu contoh dari apa yang Allah inginkan terjadi bagi dunia ini. Keadaan tersebut tetap demikian sampai sekarang ini.

Jumat, 12 Februari 2010

HIDUP SEHAT DAN BAHAGIA

Hampir semua orang mendambakan sebuah kehidupan yang sehat tidak menderita sakit apapun dan berbahagia, akan tetapi hanya sedikit orang yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh bagaimana kebahagiaan dan kehidupan yang sehat harus di dapat. pada umumnya orang hanya berfikir bagaimana mencari kesenangan diri sendiri, tidak perduli orang lain menderita yang penting diri sendiri senang dan bahagia. Apakah kebahagiaan ini yang sebenarnya yang kita inginkan?.

Hidup sehat dan bahagia adalah bagian dari sebuah pilihan, orang yang ingin sehat, adalah orang-orang yang mau berusaha untuk menjadi sehat dan untuk tetap sehat. Bagaimana caranya? Tubuh kita adalah apa yang kita makan, kalau makanan yang kita makan menyehatkan sudah pasti segala keperluan yang dibutuhkan tubuh terpenuhi, maka sudah dapat dipastikan kita akan memiliki kesehatan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan orang-orang yang makan hanya untuk makan supaya kenyang.

Demikian juga dengan kebahagiaan adalah bagian dari sebuah pilihan, orang yang ingin hidupnya, berbahagia, tentram dan damai, adalah orang yang mau mencari kebahagiaan. Bagaimana caranya?. kebahagiaan yang sejati memiliki Allah yang tinggal didalam hati kita dan bersifat tidak mementingkan diri, mau berbagi, belajar mengerti siapa pasangan kita, siapa saudara kita. siapa anak-anak kita.

Sudah tentu pilihannya Anda yang menentukan sendiri, Apakah Anda ingin Hidup Sehat? , apakah Anda ingin Hidup Berbahagia? dan apakah Anda ingin Kehidupan yang Tentram dan Damai?

Seperti Apakah Allah itu?

Dalam Alkitab, Allah menceritakan kepada kita siapakah Dia dan seperti apakah Dia. Pola apakah yang Allah gunakan untuk menciptakan manusia?> "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; Laki-laki dan perempuan diciptakannya mereka" Kejadian 1:27. Karena kita dijadikan sesuai dengan gambar Allah, kesanggupan kita untuk memantulkan, merasa, mengingat dan berharap, untuk memahami dan menganalisis, semua berasal dari Dia.
Apakah sifat Allah yang dominan? "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih" 1 Yohanes 4:8. Allah berhubungan dengan manusia melalui hati-Nya yang penuh kasih. Tidak ada sesuatu pun yang Ia lakukan atau akan lakukan yang tidak didorong oleh kasih yang penuh pengorbanan dan tidak mementingkan diri.

Bagaimanakah Yesus menyatakan tentang Allah?

Dalam Alkitab Allah berulang kali berbicara mengenai diri-Nya sendiri sebagai Bapa. Bukankah kita sekalian mempunyai satu Bapa? bukankah satu Allah menciptakan kita? Maleakhi 2:10. Beberapa dari gambar ayah yang kita lihat sekarang ini tidak seperti yang kita inginkan. Ada ayah yang lalai, ayah yang kejam. Allah tidaklah demikian. Dia adalah Bapa yang memelihara dan senang bermain-main dengan anak-Nya laki-laki atau perempuan, ayah yang baik memberikan kehangatan kasih sayang kepada anak-anak-Nya dengan menceritakan cerita indah sebelum tidur.
Allah Bapa kita yang pengasih, ingin untuk berbuat lebih dari sekadar menyatakan diri-Nya melalui firman-NYa dalam kitab suci. Dia tahu bahwa orang yang hidup bersama kita akan lebih nyata kepada kita daripada seorang yang hanya kita dengar atau baca di buku. Karena itu Ia memutuskan untuk masuk kedalam dunia kita sebagai Seorang Manusia sejati dalam diri Yesus. " Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan" Kolose 1:15. Jadi bila Anda telah melihat Yesus, Anda telah melihat Allah. Ia turun setara dengan kita, Ia menjadi seperti kita, sehingga Ia dapat mengajar kita bagaimana untuk hidup dan bahagia, agar kita dapat melihat bagaimana Allah itu sebenarnya. Yesus adalah Allah yang kelihatan. Ia sendiri berkata, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" Yohanes 14:9.
Sementara Anda membaca kisah tentang Yesus dalam empat injil, empat buku pertama dari perjanjian Baru, Anda akan menemukan gambar yang mempesona mengenai Bapa kita yang di surga. Seorang nelayan yang kasar dan puas diri membuang jalanya untuk mengikut Yesus. Anak-anak kecil bergerombol menerima berkat-Nya. Ia dapat memberikan penghiburan kepada orang-orang berdosa yang paling putus asa dan melucuti orang munafik yang merasa diri paling benar. Ia menyembuhkan segala macan penyakit. Dalam semua perbuatan-Nya Yesus menunjukkan bahwa Allah itu Kasih!. Ia memenuhi kebutuhan manusia dengan satu cara yang tak pernah dilakukan seorang pun sebelumnya ataupun sesudah itu! Pernyataan kemuliaan yang terakhir dari Yesus mengenai Allah itu terjadi di salib. " Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, Sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" Yohanes 3:16. Yesus mati bukan hanya memberikan kita hidup yang lebih bahagia sekarang, tetapi juga memberikan kita hidup kekal. Untuk berabad-abad lamanya orang bertanya-tanya dan berharap dan ingin mengetahui tentang Allah. Mereka melihat hasil pekerjaan tangan-Nya di angkasa memandang kepada wajah Allah itu sendiri, melihat Dia sebagaimana Ia sebenarnya, yaitu kasih yang kekal dan abadi.

Anda bisa menemukan Allah sekarang juga pada saat Yesus menyatakan diri-Nya. Penemuan itu akan menuntun Anda untuk secara pribadi menyatakan dengan tegas: "Bapa, aku mengasihi Engkau." Kita Bisa mempercayai Allah

Rabu, 10 Februari 2010

3. ALLAH DATANG KE DALAM HUBUNGAN YANG BERSIFAT PRIBADI DENGAN MANUSIA

Allah yang merancang langit yang penuh bintang, yang menciptakan semesta alam, datang ke dalam suatu hubungan secara pribadi dengan manusia. Ia mempunyai hubungan pribadi dengan Musa: " dan TUHAN berbicara ke pada Musa seperti seorang bebicara kepada temannya" Keluaran 33:11. Dan Allah mau masuk kedalam hubungan pribadi dengan Anda dan menjadi sahabat Anda. Yesus berjanji kepada mereka yang mengikuti Dia: " Kamu adalah sahabat-Ku" Yohanes 15:14.
Semua kita telah bergumul dengan pemikiran tentang Allah, karena manusia pada dasarnya beragama. Tidak ada hewan yang pernah membangun mezbah perbaktian, Namun dimana Anda temukan pria dan wanita, Anda temukan mereka berbakti. Jauh didalam hati setiap manusia ada sesuatu kerinduan yang kuat di dalam hati untuk berbakti, kesadara akan adanya Allah, dan rindu menjadi sahabat Allah. Bila kita menyambut kerinduan kita dan menemukan Allah, tidak ada lagi keraguan tentang keberadaan-Nya dan kebutuhan kita.

Pada tahun 1990 jutaan orang ateis di Rusia berbalik meninggalkan ateis dan kembali kepada Allah. Seorang Professor di St. Petersburg yang bidang keahliannya adalah astronomy membuat satu pernyataan yang menggambarkan komentar yang dibuat oleh banyak ateis itu di bekas Uni Soviet. " Saya telah mencari arti hidup dalam riset ilmu pengetahuan saya, tetapi tidak menemukan apapun untuk dapat saya percayai. Para ilmuwan di sekitar saya mempunyai perasaan hampa yang sama. Bila saya melihat luasnya jagad alam ini melalui penelitian astronomi, dan kehampaan jiwaku, saya merasa disitu pasti ada sesuatu yang bermakna. Lalu, ketika saya menerima Alkitab yang Anda berikan dan mulai membacanya, kehampaan hidupku ini terisi, Saya menemukan Alkitab menjadi satu-satunya sumber keyakinan bagi jiwa saya, Saya telah menerima Yesus sebagai juruselamatku, dan telah menemukan kedamaian, penghiburan dan kepuasan sejati di dalam hidup ini. Seorang Kristen percaya akan Allah karena ia telah bertemu dengan Dia dan menemukan bahwa Dia memuaskan kebutuhan jiwa yang paling dalam.

Allah kepada siapa umat Kristen telah dengan sukacita menemukan keberadaan-Nya, memberikan kepada kita pandangan yang baru, arti yang baru, motif yang baru, tujuan yang baru dan sukacita yang baru. Allah tidak menjanjikan satu hidup yang bebas dari kesusahan dan pertentangan, tetapi Dia menjamin kita bahwa Dia akan memimpin dan memelihara kita jika kita mempunyai hubungan secara pribadi dengan Dia. Dan umat Kristen akan menyaksikan bahwa mereka mau meninggalkan segala sesuatu dari pada kembali kepada kehidupan tanpa Allah. Inilah keajaiban terbesar dari semuanya, bahwa Allah yang Mahakuasa yang merancang semua makhluk hidup dan menciptakan serta memelihara galaksi juga merindukan suatu hubungan pribadi dengan pria dan wanita, ank laki-laki dan perempuan. Daud mengagumi hal ini, ketika ia menulis: "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Mazmur 8:4,5.
Pencipta kita sangat memperhatikan masing-masing kita. Dia menaruh perhatian kepada Anda secara pribadi se olah-olah Andalah satu-satunya yang Dia ciptakan. jadi kita bisa percaya kepada Allah:
1. Karena rancangan yang terinci dalam segala sesuatu yang Dia ciptakan tentang kita.
2. Karena kerinduan kepada Allah dalam diri kita yang membuat kita gelisah sampai kita menemukan ketenangan itu di dalam Dia.
3. Dan bila kita mencari dan menemukan Dia, Allah akan memuaskan semua kebutuhan dan kerinduan kita sepenuhnya. kita lanjutkan...

2. SEMUA YANG DIBUAT ADA PEMBUATNYA

Tetapi bukti tentang Allah tidak dibatasi dengan rancang bangun tubuh kita, itu juga tersebar di angkasa raya. Tinggalkanlah kota yang terang benderang dan pergilah ke desa.Pandanglah ke angkasa di malam hari. Awan putih dibalik bintang-bintang yang kita sebut Bima Sakti (Milky Way) sebenarnya adalah galaksi yang terdiri dari bermiliar-miliar cahaya matahari yang sama dengan matahari kita, bahkan matahari kita bersama dengan planet-planetnya adalah bagian dari Bima Sakti itu, dan Bima Sakti hanyalah satu dari kurang lebih seratus miliar galaksi yang dapat dilihat melalui teleskop Hubble di ruang angkasa. Tidak heran Pemazmur menyimpulkan bahwa bintang-bintang menceritakan mengenai kemuliaan Sang Pencipta: "Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya" Mazmur 19:1-3. Apakah kesimpulan kita yang masuk akal, setelah melihat semua ciptaan yang rumit dan dengan ukuran yang sangat luas di jagad alam ini? "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" Kejadian 1:1. " Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada didalam Dia" Kolose 1:17.

Seluruh ciptaan dengan tegas menyaksikan tentang Allah Perancang agung. Allah Pencipta yang Tak Terbatas! dalam kalimat sederhana, "Pada mulanya Allah Ada" ada Allah yang menjadikan segala sesuatu. Banyak ahli ilmu pengetahuan sekarang ini percaya pada Allah. Dr. Arthur Compton, ahli fisika pemenang hadiah Nobel, mengomentari tentang Alkitab ini, pernah berkata; "Bagi saya sendiri iman mulai dengan suatu kenyataan bahwa ada satu otak dengan kecerdasan yang maha tinggi yang menjadikan semesta alam ini dan menciptakan manusia, Tidak sulit bagi saya untuk memiliki iman ini, karena jelas bahwa di mana ada satu rancangan di situ ada otaknya". Semesta alam yang teratur dan terungkap menyaksikan kebenaran dari pernyataan yang paling agung yang pernah diutarakan--"Pada mulanya Allah"

Alkitab tidak mencoba membuktikan Allah, Alkitab menyatakan keberadaan-Nya. Kita tahu manusia tidak bisa membuat sesuatu dari yang tidak ada. Kita bisa membentuk sesuatu, menemukan sesuatu, tetap kita tidak pernah bisa membuat sesuatu menjadi ada walaupun untuk membuat katak yang kecil atau kembang yang paling sederhana, Benda-benda disekitar kita berseru bahwa Allah merancang, Allah menciptakan, Allah memelihara. Satu-satunya jawaban yang masuk akal terhadap asal mula semesta alam, dunia ini, dan manusia ialah Allah. kita teruskan...

SEGALA SESUATU YANG DIRANCANG, ADA PERANCANGNYA

Kita tidak perlu pergi terlalu jauh untuk menemukan "hasil-hasil karya" Allah. Rumitnya rancang bangun otak manusia dan organ-organ lain dari tubuh kita adalah "hasil kerja" Allah dan menunjukkan adanya Perancang yang keterampilan-Nya tanpa batas. Tidak ada pompa yang dibuat manusia yang sebanding dengan jantung manusia. Tidak ada komputer yang sama dengan sistm urat saraf kita. Tidak ada sistem televisi yang sebaik suara, telinga dan mata manusia. Tidak ada sistem alat pendingin dan pemanas sentral yang bisa mengimbangi pekerjaan yang dilakukakn oleh hidung, paru-paru dan kulit. Kesempurnaan tubuh manusia yang rumit ini memberitahukan bahwa adan Oknum yang merancang dan Oknum itu adalah Allah.

Tubuh manusia adalah satu sistem organ tubuh yang lengkap, semua saling berhubungan, semua dirancang secara sempurna. Paru-paru, jantung, saraf, otot, semua melaksanakan tugasnya yang rumit yang luar biasa dan bergantung pada tugas rumit yang lainnya. Jika Anda mau menandai 10 uang logam dari satu sampai sepuluh, menaruh itu di dalam kantong, mengocokkannya, dan mengambil keluar dan menaruh itu kembali ke dalam kantong Anda satu persatu, bagaimanakah kemungkinan yang Anda dapat buat sehingga uang logam keluar dari kantong secara tepat dengan nomor yang berurut? Dengan perhitungan matematika, Anda hanya mempunyai satu kemungkinan diantara 10 miliar kemungkinan untuk mengambil secara berurutan dari satu sampai sepuluh.

Sekarang pikirkan kemungkinan tentang perut, otak, jantung, paru-paru, saluran darah arteri, pembuluh darah, ginjal, telinga, mata dan gigi yang tumbuh bersama-sama dan mulai berfungsi pada saat yang bersamaan. Apakah penjelasan yang paling masuk akal bagi perekayasaan tubuh manusia?. Berfirmanlah Allah "baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, MAKA ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA ITU MENURUT GAMBARNYA, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka" Kejadian 1:26,28. Manusia pertama, laki-laki dan perempuan tidak bisa jadi begitu saja. Alkitab menegaskan bahwa Allah membentuk kita sesuai dengan gambar-Nya. Dialah yang merancang dan menjadikan kita.selanjutnya...